Selasa, 07 April 2015

Hari Keluarga Nasional 2010 di Palu

Presiden SBY membuka Harganas XVII di Palu
Di negara-negara Barat terkenal peringatan Family Day (Hari Keluarga) dan Valentine Day (Hari Kasih Sayang). Di Indonesia, dikenal Harganas (Hari Keluarga Nasional). HARGANAS dicanangkan tanggal 29 Juni 1993. Tanggal ini dilatarbelakangi pada 29 Juni 1949, saat para pejuang kembali bersua kepangkuan keluarga masing-masing setelah berperang mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan 17 Agustus 1945. Peristiwa tersebut lebih dikenal dengan nama “Yogya Kembali”.

Meski telah ditetapkan 29 Juni 1993, tapi pelaksanaannya secara nasional untuk pertama kalinya nanti pada tanggal 29 Juni 1994, yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur. Selanjutnya secara bergilir dilaksanakan di kota-kota propinsi. Tahun 2010 ini, Palu Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah mendapat giliran dan penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai pelaksana Peringatan Hari Keluarga Nasional dan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tingkat nasional. Adalah keliru bila dikatakan bahwa event nasional ini tanggung jawab penuh BKkbN. BKkbN (Pusat dan Daerah) hanya menjembatani dan memfasilitasinya. Tapi yang berkepentingan dan bertanggung jawab adalah Pemerintah Provinsi, Kota Palu dan masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya.


Filosofis dan hakikat dari Harganas yang diperingati setiap tahun bertujuan agar masyarakat sadar dan memahami bahwa keluarga merupakan basis atau awal dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam keluarga, setiap individu anak manusia buat pertama kali mengenal dan mendapatkan pendidikan, perlindungan, kasih sayang, nilai-nilai sosial budaya dan norma-norma agama. Dengan kata lain, pertumbuhan/perkembangan fisik dan kecerdasan intelektual, emosional serta spritual seorang anak sangat ditentukan oleh keluarga itu sendiri. Lebih jauh, tujuan Harganas adalah untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan kehidupan harmonis, serta menjunjung tinggi moral, solidaritas dan persatuan bangsa.


Sejak 2004, peringatan Harganas lebih strategis lagi karena dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang dimotori Tim Penggerak PKK. Tema “Dengan Semangat Gotong Royong Kita Mantapkan Pemberdayaan Masyarakat dan Revitalisasi Program KB Nasional” Pemaduan dua kegiatan ini dimaksudkan untuk menggugah kembali nilai-nilai kegotongroyongan masyarakat, sekaligus merupakan wujud kerja sama yang harmonis antara jajaran BKkbN dan Tim Penggerak PKK, karena memang mempunyai kesamaan Visi dan Misi. Keduanya bertumpu pada keluarga sebagai sasaran utamanya. Melalui program KB dan peran PKK, pemberdayaan keluarga terus disemarakkan dan ditingkatkan.


Gotong royong sebagai tata nilai dan identitas bangsa Indonesia merupakan tali pengikat solidaritas kekeluargaan dalam berbagai keperluan. Namun budaya ini mulai pudar, rasa sosial dan saling membantu sudah sulit didapatkan, bahkan di beberapa komunitas sudah hilang sama sekali. Hal ini akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus globalisasi yang menggiring manusia pada sikap individualis dan materialis. Semuanya dinilai dengan materi atau uang, mereka mau kerja kalau dibayar. Untuk mengembalikan dan melestarikan budaya gotong royong tersebut, diperlukan penggerakan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan semangat gotong royong. Salah satu upaya ke arah itu ialah kegiatan Roadshow Semarak Gotong Royong KB-PKK-Kes. ke daerah-daerah kabupaten / kota se Propinsi Sulawesi Tengah. Tujuannya, pertama, meningkatkan cakupan peran serta keluarga dalam KB dan PKK, kedua, menumbuhkan kesadaran keluarga agar senantiasa memperbaiki kualitas kehidupannya dengan mempertahankan budaya gotong royong. Tidak hanya itu, muatan kegiatannya pun selalu ditingkatkan, bukan cuma seremonial besar-besaran yang sifatnya sekedar upacara untuk menyatakan bahwa Harganas dan BBGRM itu diperingati, tetapi diusahakan kegiatannya terkesan, bermakna dan terinternalisasi dalam keluarga, antara lain dengan melalui “Bedah Kampung”.


Bedah Kampung sebagai kegiatan andalan dalam memperingati Harganas dan BBGRM setiap provinsi dan kabupaten/kota, yaitu kampung dan rumah-rumah penduduk yang kurang layak, diperbaiki menjadi rumah yang layak huni, demikian juga sarana dan fasilitas umum seperti air bersih, sanitasi, MCK, sarana transportasi jalan dan lain-lain.
 

Bedah Kampung tahun 2010 untuk Sulawesi Tengah, dipilih Kelurahan Layana, Kecamatan Palu Timur. Kelurahan yang berpenduduk 3023 jiwa dari 776 KK ini akan dijadikan percontohan dalam memperingati Harganas XVII dan BBGRM VII tingkat nasional, untuk selanjutnya diharapkan menjadi cikal bakal Pengembangan model Pembangunan Pedesaan Terpadu Berbasis Keluarga di seluruh pelosok tanah air, khususnya di Sulawesi Tengah. Kegiatannya melibatkan segenap komponen masyarakat, swasta dan pemerintah secara gotong royong. Dalam pembangunan kampung/desa/ kelurahan terpadu semacam ini, ada dua kegiatan utamanya, yaitu perbaikan/renovasi fisik dan pemberdayaan keluarga dalam bentuk nonfisik untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
 

Dari kegiatan tersebut berhasil merobah wajah Kelurahan Layana yang sebelumnya gersang, kumuh dan minus dari berbagai aspek kehidupan. Kini nampak indah dan asri, demikian pula rumah-rumah penduduk dan fasilitas lainnya telah memenuhi syarat kesehatan. Makanya, areal ini dinamai Kelurahan Layana Indah (sebelumnya Kelurahan LayanaTua). Lokasi ini akan dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara puncak Harganas ke- 17 dan BBGRM ke- 7 yang semestinya tanggal 29 Juni 2010. Namun karena presiden saat itu berada di luar negeri, maka agenda nasional itu diundur hingga tanggal 20 Juli 2010. Upacara puncak peringatan bertempat di lokasi ex. STQ / MTQ Jabal Nur Palu, akan dihadiri sejumlah menteri dan semua gubernur, bupati / walikota serta sekitar 7000-an tamu lainnya, bukan hanya dari jajaran BKkbN Pusat dan Daerah (Provinsi, Kabupaten / Kota), tetapi juga seluruh TP. PKK Propinsi, Kabupaten/Kota serta Unit-Unit Pelaksana Program KB dari 32 propinsi se Indonesia.

Selamat HARGANAS XVII dan BBGRM VII tahun 2010, kiranya keluarga-keluarga Indonesia tetap menunjukkan identitas asli ketimurannya dengan semangat gotong royong, penuh rasa kekeluargaan membangun masyarakat, bangsa dan negara sejahtera. dengan motto: Keluarga sejahtera, bangsa dan negara jaya. Semoga!


Palu, 19 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar