Jumat, 15 Juli 2016

Agar Puasa Tidak Sia-sia



Tidak lama lagi, tepatnya Senin, 6 Juni 2016 kita akan memasuki bulan Ramadhan 1437 yang di dalamnya ada kewajiban puasa. Kaum muslimin akan menyambutnya dengan ekspresi ceria dan rasa syukur karena masih dapat bertemu dengan bulan puasa. Ramadhan merupakan bulan  yang penuh berkah karena mengandung tiga keutamaan yaitu Rahmah (kasih sayang), Maghfirah (ampunan) dan Itqun minar Nar (pembebasan dari api neraka). Sebagai wujud kesyukuran memasuki bulan suci itu, mereka menyemarakkan masjid untuk shalat tarawih di malam hari dan berpuasa di siang hari. Namun di antara kaum muslimin yang berpuasa itu banyak yang hanya fokus pada menahan diri tidak makan dan tidak minum serta tidak bersenggama di siang hari, padahal bukan hanya itu.


Puasa Ramadhan adalah ibadah yang istimewa karena pahalanya tidak mempunyai standar minimal maksimal seperti ibadah-ibadah lain, ia diberi ganjaran 10 sampai 700 kali lipat tapi puasa tidak ada batas maksimalnya, tergantung niat, kekhusyu’an dan kejujuran saat berpuasa. Atau sebaliknya, puasanya akan sia-sia karena tidak memperhatikan dan tidak menghindari hal-hal yang bisa merusak ibadah puasa itu sendiri. Allah azza wa jalla dalam hadist qudsi berfirman “Setiap amalan anak cucu Adam adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya” (HR. Ahmad).

Ada beberapa faktor yang bisa merusak ibadah puasa, pahalanya berkurang bahkan boleh jadi tidak berpahala sama sekali. Sabda Rasulullah SAW “Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar dan haus” (HR. Thabrani). Berikut yang menyebabkan puasa menjadi sia-sia/tidak berpahala antara lain :

  1. Niat yang tidak ikhlas ; Boleh jadi seseorang berpuasa hanya sekedar ikut-ikutan atau hanya malu kalau tidak berpuasa. Untuk itu hendaknya puasa kita diniatkan sebagai ibadah hanya kepada Allah SWT, hanya dengan niat seperti itu puasa akan diberi ganjaran pahala. “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari & Muslim).
  2. Berkat-kata kotor ; Banyak yang mampu menahan lapar dan dahaga serta mengendalikan syahwatnya di siang hari, tapi belum tentu sanggup menahan lisannya. Dalam keadaan berpuasa ia sering berkata-kata yang tidak baik, menggunjing, menggibah, memprovokasi dan lain-lain. Perilaku seperti ini kita hindari khususnya di kala sedang berpuasa. Nabi memperingatkan dengan sabdanya “Apabila kalian berpuasa, maka janganlah berkata kotor, berteriak-teriak dalam pertengkaran. Jika ada yang mengajak berkelahi, katakanlah aku sedang berpuasa” (HR. Bukhari & Muslim). Menjaga lisan tidak hanya diperintahkan saat berpuasa tapi kapan dan di manapun kita berada, lisan/lidah harus tetap dijaga. Sabda Nabi “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah berkata-kata yang baik atau diam saja” (HR. Bukhari & Muslim). Termasuk dalam hal ini ialah perkataan yang sia-sia, tidak bermanfaat dan tidak jelas arah tujuanannya. Demikian juga perkataan jorok dan porno atau ucapan-ucapan yang menyinggung/menyakiti perasaan seseorang. Sikap seperti ini sangat dilarang. Dalam hadist disebutkan “Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan Lagwi (sia-sia) dan rafats (jorok). Apabila ada orang yang mencela atau berbuat usil padamu katakan aku lagi puasa” (HR. Ibnu Majah).
  3. Melakukan kemaksiatan ; selain menahan dari makan dan minum, puasa juga diharap dapat menahan atau melawan nafsu untuk berbuat maksiat. Tidak sedikit diantara kita taat melaksanakan puasa, namun tidak berusaha mengurangi perbuatan maksiat dan kejahatan, ia tidak memanfaatkan momen Ramadhan untuk merubah kebiasaan yang tercelah itu. Padahal hikmah puasa adalah melatih diri mengendalikan hawa nafsu agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Firman Allah “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan berpuasa bagimu sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat terdahulu agar kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa” (Q.S. Al-Baqarah : 183). Selanjutnya Rasulullah SAW  menegaskan kepada umatnya bahwa “Ramadhan adalah bulan yang Allah telah mewajibkan berpuasa dan Aku mensunnatkan shalat malam.Siapa yang berpuasa di siang hari dan shalat tarwih di malam hari karena iman dan penuh harap ridha karena Allah, maka akan keluar dari dosa-dosanya sebagaimana bayi yang baru lahir dari ibunya” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqy).

Agar puasa tidak sia-sia, marilah kita menghindari hal-hal yang bisa merusak ibadah puasa. Kalau memang kita merasa pernah melakukan perbuatan tercelah dan dosa selama ramadhan, mudah-mudahan dapat tertutupi dengan zakat fitrah yang kita keluarkan. Nabi Muhammad SAW mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perbuatan laghwi (sia-sia) dan rafas (jorok) dengan memberi makan kepada orang miskin, semoga.
(Palu, 30 Mei 2016/23 Sya’ban 1437)

Minggu, 24 April 2016

LGBT VS FITRAH MANUSIA



LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) kini marak diperbincangkan dan terjadi pro kontra. Berbagai cara dan lobi mereka tempuh agar keberadaan LGBT di Indonesia dilegalkan, mereka ingin bebas tanpa dibatasi oleh apapun dan oleh siapapun. Kemerdekaan berekspresi merupakan salah satu hak fundamental yang diakui dalam negara hukum yang demokrasi dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).


Lesbian adalah dua wanita saling menggesek-gesek atau saling menjilat vaginanya hingga keduanya merasakan kenikmatan. Gay; seorang laki-laki memasukkan penisnya ke dalam dubur laki-laki lain. Biseksual, seseorang dapat menikmati seksual dengan orang yang berkelamin ganda baik laki-laki maupun wanita, Transgender ialah ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelamin yang dipunyai. Meski pengertian itu berbeda dari sisi pemenuhan seksual, namun kesamaannya adalah mereka memiliki kesenangan baik secara psikis atau biologis dan orientasi seksualnya bukan saja terhadap lawan jenisnya tetapi juga dengan sesama jenis.


Propaganda LGBT terus bergulir, kalau sebelumnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi tapi kini mereka sudah berani menampakkan diri. Tren LGBT kebanyakan menyerang anak-anak muda karena di usia itu memang paling gampang mengikuti arus dengan promosi seksual yang berbeda dengan yang lazim. Seringnya menyaksikan tontonan/adegan yang menyenangkan kaum LGBT di luar negeri menjadi salah satu faktor pendorong yang membuat penggiat LGBT Indonesia semakin percaya diri bukan hanya dikalangan anak sekolah, anak kampus juga orang yang sudah berkeluarga.
 
Vinolia Wakijo, Pendiri Yayasan Keluarga Besar Waria Yogyakarta (Kebaya)
LGBT dengan ciri khas “Berbendera Pelangi” rupanya didukung oleh media sekuler dan intelektual liberal serta ada kepentingan asing di dalamnya dengan kucuran dana yang tidak sedikit. Sejak tahun 2013 telah ada 2 jaringan nasional LGBT yang menaungi 119 organisasi di 28 provinsi bahkan sudah masuk kampus-kampus, termasuk kampus Untad Palu Sulawesi Tengah. Melihat fenomena itu. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Moh. Nasir melarang LGBT masuk kampus karena tidak sesuai nilai dan kesusilaan bangsa Indonesia.
 
Kaum LGBT Indonesia berunjuk rasa
Dari sudut pandang apapun LGBT tidak dapat diterima. Dari aspek kesehatan, LGBT adalah penyakit jiwa dan bisa menularkan virus HIV/AIDS, dari segi sosial akan merusak tatanan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Tidak ada teori yang mengatakan bahwa perilaku LGBT atau kawin sejenis akan mendapatkan keturunan. Meski Lesbi/Homo bisa mencapai orgasme/puncak kenikmatan seksual tapi menghalangi lahirnya keturunan. Terlebih lagi menurut pandangan agama, tidak ada yang membenarkan perilaku LGBT yang menjijikkan itu.


Islam secara tegas menetapkan bahwa LGBT merupakan kejahatan terkutuk dan termasuk dosa besar yang melampaui batas akhir keburukan (faahisyah). Ingat dan takutlah akan azab Allah. Dia menghancurkan negeri Nabi Luth dengan membalikkan tanah tempat tinggal mereka, diakhiri dengan hujan batu panas yang membumihanguskan mereka karena ada kaum Nabi Luth melakukan Liwath (Gay/homo) dan Sihaaq (Lesbi) serta perbuatan kejahatan lainnya (lihat QS. Al-Hijr : 74 dan Al-A’raf : 80-81). Jangankan melakukan secara langsung, menyerupai saja sudah dilarang. Sabda Rasulullah SAW yang artinya “Janganlah seorang laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain dan jangan pula seorang wanita melihat aurat (kemaluan) wanita lain. Janganlah seorang laki-laki memakai satu selimut dengan laki-laki lain dan jangan pula seorang wanita memakai satu selimut dengan wanita lain” (HR. Muslim).


Allah SWT menciptakan manusia dan menganugrahkan kenikmatan senggama untuk melestarikan keturunan sebagai khalifah di muka bumi. Hal ini hanya bisa terjadi bila dilakukan diantara pria dan wanita sebagai pasangan suami isteri. Bagaimana mungkin jika dilakukan sesama jenis kelamin. Dari sinilah mengapa LGBT diharamkan karena bertentangan dengan kodrat/fitrah manusia dan menyalahi tujuan penciptaannya.


Dengan demikian, sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk melawan segala bentuk propaganda dan advokasi yang seolah-olah atas nama HAM membela LGBT, akan tetapi sesungguhnya malah mereka membawa manusia kepada kerusakan yang lebih parah dan fatal. (Palu, 20 April 2016)

Rabu, 30 Maret 2016

Monumen GMT Teluk Palu



Gerhana Matahari merupakan salah satu Sunnatullah yang berlangsung secara konsisten, tidak pernah terlambat atau mendahului serta tidak meleset sedikitpun dari ketentuan yang telah ditaqdirkan oleh Allah SWT (Q.S.Al-Furqan: 2). Gerhana Matahari terjadi apabila garis orbit Matahari dan Bulan berada pada posisi yang sejajar, dan Bulan berada diantara Matahari dan Bumi sehingga Bumi tidak menerima sinar Matahari secara langsung karena tertutupi oleh Bulan. Ada tiga bentuk Gerhana, yaitu Gerhana berbentuk cincin, setengah lingkaran, dan Gerhana penuh (total). Selain itu ada juga yang disebut Gerhana Hybrid yakni perpaduan Gerhana Cincin dengan Gerhana Matahari Total yang menurut Astronom akan terjadi tahun 2023 di provinsi Maluku dan Papua Barat.
 
Lintasan gerhana matahari total 2016
Yang terjadi dan kita saksikan kemarin tanggal 9 Maret 2016 adalah Gerhana Matahari Total (GMT) karena Matahari dan Bulan berada pada garis edar yang sejajar sehingga Matahari yang tadinya bersinar terang, tiba-tiba menjadi hitam pekat karena ditutupi piringan Bulan. Maka jadilah Bumi yang kita tempati ini gelap seketika seperti saat Matahari terbenam di waktu maghrib.
 
Masyarakat menyaksikan gerhana matahari total dari Jembatan Teluk Palu
Proses GMT tersebut berlangsung selama 2.33 jam mulai pukul 07.27 pagi saat Bulan mulai memasuki piringan Matahari, dan pukul 08.47 Matahari tertutup penuh (Total). Matahari kelihatan utuh/normal setelah tersingkap kembali dari tutupan piringan Bulan pada pukul 10.00. Karena peredaran kedua benda langit ini bergerak sangat cepat, maka Bulan tampak sempurna menutupi Matahari hanya dalam durasi 2 menit lebih sedikit. Saat-saat GMT adalah pemandangan yang sangat indah dan istimewa karena pada saat itu Korona (Mahkota) Matahari yang berwarna-warni itu dapat terlihat dengan jelas.
 
Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016
Pertemuan piringan Matahari dan piringan Bulan jangan diasumsikan bagaikan dua piring yang saling menutupi, tidak seperti itu karena kedua benda langit itu berada pada posisi yang sangat berjauhan. Menurut LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), jarak Matahari dengan Bumi sekitar 150 juta kilometer sementara Bulan hanya 40 juta kilometer.
 
Ilustrasi gerhana Bulan dan gerhana Matahari
Peristiwa alam ini memberikan kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi Astronom karena mereka dapat membuktikan hasil pengamatan dan perhitungan yang sangat cermat. Jauh sebelumnya, tepatnya tahun 2009 Astronom Riser Fahdiran sudah memastikan dan mempublikasikan keseluruh dunia bahwa 9 Maret 2016 akan ada Gernaha Matahari Total dan hanya terjadi di Indonesia pada 11 provinsi. Atas informasi itu, maka mata dunia tertuju ke Indonesia. Tiga tahun menjelang GMT para peneliti/ilmuan dan wisatawan asing mulai memesan hotel untuk datang memantau langsung fenomena alam itu. Dapat dibayangkan sekiranya prediksi dan perhitungan mereka tidak tepat dan GMT tidak terjadi, alangkah kecewa dan ruginya para wisatawan mancanegara dan nusantara berikut kerugian Pemerintah setempat yang telah mempersiapkan fasilitas menyambut GMT. Syukur, GMT dapat terjadi tepat waktu, sehingga puluhan juta orang Indonesia dan puluhan ribu wisman dapat merasa puas menyaksikan peristiwa unik baik secara langsung maupun lewat layar monitor TV. Salah satu diantara peneliti asing yang datang ke Palu memantau GMT adalah  Astronot Andre Kuipers (Belanda). Ia mengaku sudah dua kali menginjakkan kaki di Bulan (thn. 2004 dan 2012).
 
Andre Kuipers berjumpa dengan Jusuf Kalla di Palu
Penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bermula pada masa Dinasty Abbasyiah di Iraq (749 - 1258 M). Khusus bidang ilmu Falaq (astronomi) dirintis oleh Ibrahim Al-Fazari (th. 771), sejak itu terus mengalami perkembangan pesat. Dengan perhitungan (hisab) yang sangat akurat terhadap peredaran Matahari, Bulan dan Bumi mereka dapat memprediksi terjadinya suatu fenomena alam  jauh sebelumnya seperti GMT dan yang lainnya.

Monumen GMT

Gerhana Matahari Total yang terjadi tanggal 9 Maret 2016 M / 29 Jamadil Awal 1437 H yang bertepatan Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1938, oleh Pemerintah Kota Palu membangun sebuah Monumen sebagai peringatan bahwa Palu Sulawesi Tengah pernah dilintasi Gerhana Matahari Total. Monumen ini memang penting karena peristiwa serupa akan terjadi di tempat yang sama (Palu) setelah 350 tahun. Tugu/Monumen tersebut dibangun di Pantai Talise dengan tinggi 7 meter. Pada puncaknya dipasang semacam bola dunia bertuliskan “GMT 9 Maret 2016” Bola Dunia itu akan berputar terus menerus siang malam tanpa henti selama ada angin bertiup.  Tugu GMT ini diresmikan oleh Wakil Presiden Drs. H.M. Jusuf Kalla. Beliau bersama isteri Hj. Mufidah serta sejumlah menteri sengaja datang ke Palu untuk menyaksikan secara langsung tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Monumen yang terletak di Anjungan Nusantara akan menjadi salah satu objek Wisata yang menawan karena berhadapan dengan Teluk Palu yang indah mempesona.
 
Tugu GMT di Teluk Palu
Selamat berkunjung ke Tugu GMT, sambil menyaksikan keindahan Teluk Palu, juga dapat menikmati berbagai makanan minuman khas Kota Palu. (Palu, 20 Maret 2016)