Minggu, 14 Juni 2015

Buka Puasa dengan Kurma



Pohon kurma
Tidak lama lagi, tepatnya Kamis 18 Juni 2015 kita akan memasuki bulan suci Ramadhan 1436. Kaum muslimin telah mempersiapkan diri, mental, dan finansial untuk menunaikan ibadah puasa. Apa yang ada di benak menjelang buka puasa? Ya… Es buah, kolak, sirup, kue-kue dan berbagai macam menu makanan baik bikinan sendiri atau dibeli dengan harga yang relatif mahal, namun yang terbaik ialah dengan buah kurma.
Kurma Madinah
Berbuka puasa dengan makanan dan minuman beragam merupakan hal yang wajar karena sudah menjadi kebiasaan sejak dulu. Akan tetapi bukankah makanan minuman seperti itu memberi efek yang kurang bagus bagi tubuh kita setelah tidak makan tidak minum seharian?  Untuk meminimalisir efek/pengaruh yang kurang bagus dan mengganggu kesehatan itu, Nabi Muhammad Saw sejak 14 abad silam menganjurkan berbuka puasa dengan yang tidak memberatkan, tidak merepotkan, murah dan berkhasiat bagi kesehatan. Sabda beliau “Apabila kalian berpuasa hendaklah berbuka dengan kurma, karena sesungguhnya kurma itu berberkah. Jika tidak ada kurma, berbukalah dengan air putih karena air itu suci(HR. Ahmad dan Tirmidzi). Selanjutnya, Anas meriwayatkan “Rasulullah Saw berbuka puasa sebelum shalat (magrib) dengan beberapa biji kurma(HR. Ahmad dan Abu Daud). 

Kurma yang berasal dari Persia (Iran) termasuk jenis tumbuhan palem, dalam bahasa latin dikenal Phonix dactylifera, dibudidayakan dengan biji yang cocok ditanam di padang pasir. Pohon kurma mampu bertahan hidup produktif sampai 100 tahun dan berbuah terus menerus tanpa henti. Bijinya berada di tandang seperti pada pohon pinang. Ada banyak jenis kurma dari berbagai negara Timur Tengah. Tapi ada satu jenis yang istimewa, yaitu Kurma Ajwa. Keistimewaan Kurma Ajwa  bukan karena manfaat dan khasiatnya, tetapi dilatarbelakangi sebuah kesan, yakni ada seorang nasrani bernama Ajwa masuk Islam lalu  mewakafkan kebun kurmanya demi perjuangan Islam. Untuk mengenang jasa baik orang itu, Rasulullah Saw mengabadikan kurma itu dengan nama Kurma Ajwa. Buah kurma inilah yang selalu dimakan Nabi Muhammad baik di bulan puasa maupun di luar Ramadhan, akhirnya Kurma jenis ini dinamai juga “Kurma Nabi” Itulah penyebab keistimewaannya sehingga harganyapun lebih mahal ketimbang jenis kurma yang lain. 

Ketika penulis berada di tanah suci Mekkah tahun 2003, kami sempat mengunjungi kompleks Pasar Kurma, dan oleh para penjualnya membolehkan (halal) bagi jamaah untuk mencobanya. Ternyata buah kurma itu memiliki jenis, ciri, warna dan aroma serta rasa yang berbeda antara satu dengan yang lain, harganyapun bervariasi sesuai jenis dan kemasannya. Apapun jenisnya, yang pasti kurma mempunyai manfaat dan khasiat yang sama untuk kesehatan. Buah kurma memang enak dimakan, baik yang sudah matang maupun yang masih mentah. Buah yang matang manis rasanya karena kadar gulanya cukup tinggi. 

Berdasarkan penelitian para ilmuwan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa buah kurma mengandung banyak nutrisi seperti protein, serat, gula, vitamin serta mineral berupa zat besi, kalsium dan lain-lain. Kandungan protein kurma antara 1,8 – 2,0 %, serat 2,0 – 4,0 % dan gula sebesar 50 – 70 % glukosa. Meski memiliki kandungan gula yang tinggi, namun kurma tetap aman dan sehat dikonsumsi karena kandungan gula tersebut berbeda dengan kandungan gula pada buah-buahan, demikian juga tidak sama dengan gula tebu atau gula pasir yang mengandung sukrosa dan langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat zat gula ini harus diproses terlebih dahulu oleh enzim sebelum menjadi glukosa. Sedangkan zat gula pada kurma tidak membutuhkan proses seperti itu. Bahkan kandungan gula kurma mampu mengembalikan kebugaran dan kesegaran setelah buka puasa, tidak letih, tidak lunglai dan tetap kuat  melaksanakan shalat tarawih dan tadarus alquran di malam hari. Berbuka puasa dengan kurma juga dapat memberikan rasa kenyang sehingga tidak bernafsu makan yang berlebihan yang menyebabkan ngantuk. 

Melihat manfaat dan khasiat kurma yang begitu besar bagi kesehatan manusia, maka selayaknya kita mengkonsumsi kurma bukan hanya saat buka puasa di bulan Ramadhan sebagai makanan favorit, tetapi sebaiknya setiap hari di luar bulan puasa sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan. Sabda Rasulullah Saw “Barangsiapa makan tujuh biji kurma di pagi hari, maka pada hari itu tidak akan mudah keracunan dan terserang penyakit” (HR. Bukhari Muslim). 

Kurma tidak susah lagi diperoleh, beda dengan tempo doeloe, kita hanya bisa makan kurma kalau ada keluarga pulang dari menunaikan ibadah haji sekali setahun. Tapi sekarang setiap saat kita dapat menemukan kurma. Hampir semua toko/swalayan, super market bahkan di pasar-pasar tradisonalpun menjual kurma. Juga bisa lewat online/internet, cukup dipesan melalui SMS/HP. Pembayarannya via ATM  dan dalam waktu relatif tidak lama, kurma yang diminati akan diterima di alamat rumah kita.
 
Selamat memasuki bulan suci Ramadhan 1436/2015,  selamat berbuka puasa dengan Kurma. Semoga kita tetap sahat wal afiat dan dapat melaksanakan amalan-amalan Ramadhan secara maksimal, semoga!