Pohon kurma |
Tidak lama lagi, tepatnya Kamis 18 Juni 2015 kita akan
memasuki bulan suci Ramadhan 1436. Kaum muslimin telah mempersiapkan diri,
mental, dan finansial untuk menunaikan ibadah puasa. Apa yang ada di benak
menjelang buka puasa? Ya… Es buah, kolak, sirup, kue-kue dan berbagai macam
menu makanan baik bikinan sendiri atau dibeli dengan harga yang relatif mahal,
namun yang terbaik ialah dengan buah kurma.
Kurma Madinah |
Berbuka puasa dengan makanan dan minuman beragam
merupakan hal yang wajar karena sudah menjadi kebiasaan sejak dulu. Akan tetapi
bukankah makanan minuman seperti itu memberi efek yang kurang bagus bagi tubuh
kita setelah tidak makan tidak minum seharian? Untuk meminimalisir efek/pengaruh yang kurang
bagus dan mengganggu kesehatan itu, Nabi Muhammad Saw sejak 14 abad silam menganjurkan
berbuka puasa dengan yang tidak memberatkan, tidak merepotkan, murah dan berkhasiat
bagi kesehatan. Sabda beliau “Apabila kalian berpuasa hendaklah berbuka dengan
kurma, karena sesungguhnya kurma itu berberkah. Jika tidak ada kurma,
berbukalah dengan air putih karena air itu suci” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Selanjutnya, Anas meriwayatkan “Rasulullah Saw berbuka puasa sebelum shalat
(magrib) dengan beberapa biji kurma” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Kurma yang berasal dari Persia (Iran)
termasuk jenis tumbuhan palem, dalam bahasa latin dikenal Phonix dactylifera, dibudidayakan
dengan biji yang cocok ditanam di padang pasir. Pohon kurma mampu bertahan
hidup produktif sampai 100 tahun dan berbuah terus menerus tanpa henti. Bijinya
berada di tandang seperti pada pohon pinang. Ada banyak jenis kurma dari
berbagai negara Timur Tengah. Tapi ada satu jenis yang istimewa, yaitu Kurma
Ajwa. Keistimewaan Kurma Ajwa bukan
karena manfaat dan khasiatnya, tetapi dilatarbelakangi sebuah kesan, yakni ada
seorang nasrani bernama Ajwa masuk Islam lalu mewakafkan kebun kurmanya demi perjuangan
Islam. Untuk mengenang jasa baik orang itu, Rasulullah Saw mengabadikan kurma
itu dengan nama Kurma Ajwa. Buah kurma inilah yang selalu dimakan Nabi Muhammad
baik di bulan puasa maupun di luar Ramadhan, akhirnya Kurma jenis ini dinamai
juga “Kurma
Nabi” Itulah penyebab keistimewaannya sehingga harganyapun lebih mahal
ketimbang jenis kurma yang lain.
Ketika penulis berada di tanah suci Mekkah
tahun 2003, kami sempat mengunjungi kompleks Pasar Kurma, dan oleh para penjualnya
membolehkan (halal) bagi jamaah untuk mencobanya. Ternyata buah kurma itu
memiliki jenis, ciri, warna dan aroma serta rasa yang berbeda antara satu dengan
yang lain, harganyapun bervariasi sesuai jenis dan kemasannya. Apapun jenisnya,
yang pasti kurma mempunyai manfaat dan khasiat yang sama untuk kesehatan. Buah
kurma memang enak dimakan, baik yang sudah matang maupun yang masih mentah.
Buah yang matang manis rasanya karena kadar gulanya cukup tinggi.
Berdasarkan penelitian para ilmuwan
dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa buah kurma mengandung
banyak nutrisi seperti protein, serat, gula, vitamin serta mineral berupa zat
besi, kalsium dan lain-lain. Kandungan protein kurma antara 1,8 – 2,0 %, serat
2,0 – 4,0 % dan gula sebesar 50 – 70 % glukosa. Meski memiliki kandungan gula
yang tinggi, namun kurma tetap aman dan sehat dikonsumsi karena kandungan gula
tersebut berbeda dengan kandungan gula pada buah-buahan, demikian juga tidak
sama dengan gula tebu atau gula pasir yang mengandung sukrosa dan langsung diserap
kedalam tubuh. Hal ini membuat zat gula ini harus diproses terlebih dahulu oleh
enzim sebelum menjadi glukosa. Sedangkan zat gula pada kurma tidak membutuhkan
proses seperti itu. Bahkan kandungan gula kurma mampu mengembalikan kebugaran
dan kesegaran setelah buka puasa, tidak letih, tidak lunglai dan tetap kuat melaksanakan shalat tarawih dan tadarus alquran
di malam hari. Berbuka puasa dengan kurma juga dapat memberikan rasa kenyang
sehingga tidak bernafsu makan yang
berlebihan yang menyebabkan ngantuk.
Melihat manfaat dan khasiat kurma yang begitu
besar bagi kesehatan manusia, maka selayaknya kita mengkonsumsi kurma bukan
hanya saat buka puasa di bulan Ramadhan sebagai makanan favorit, tetapi sebaiknya
setiap hari di luar bulan puasa sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan. Sabda
Rasulullah Saw “Barangsiapa makan tujuh biji kurma di pagi hari, maka pada hari
itu tidak akan mudah keracunan dan terserang penyakit” (HR. Bukhari Muslim).
Kurma tidak susah lagi diperoleh,
beda dengan tempo doeloe, kita hanya bisa makan kurma kalau ada keluarga pulang
dari menunaikan ibadah haji sekali setahun. Tapi sekarang setiap saat kita
dapat menemukan kurma. Hampir semua toko/swalayan, super market bahkan di
pasar-pasar tradisonalpun menjual kurma. Juga bisa lewat online/internet, cukup
dipesan melalui SMS/HP. Pembayarannya via ATM dan dalam waktu relatif tidak lama, kurma yang
diminati akan diterima di alamat rumah kita.
Selamat
memasuki bulan suci Ramadhan 1436/2015, selamat berbuka puasa dengan Kurma. Semoga
kita tetap sahat wal afiat dan dapat melaksanakan amalan-amalan Ramadhan secara
maksimal, semoga!