Sumur Zamzam di Kota Mekah |
I. Asal Mula Air Zamzam
Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim meninggalkan isteri bersama bayinya (Hajar dan Ismail) di Mekkah. Beberapa hari kemudian, Hajar kehabisan makanan dan minuman. Lalu ia naik ke bukit Shafa dengan harapan ada orang yang dapat membantunya, namun tidak seorangpun yang ditemuinya. Kemudian pergi ke bukit Marwa dengan harapan serupa, tapi ia menemui hal yang sama.
Siti Hajar tidak terhenti sampai disitu, ia balik lagi ke Shafa karena melihat sepertinya ada air, ternyata bukan air tetapi fatamorgana sebagai pantulan terik panasnya matahari pada bukit batu yang gundul. Demikian pula saat berada di Shafa ia melihat seakan-akan ada air di Marwa. Ia bolak balik beberapa kali Shafa – Marwa. Pada putaran ke-7, Hajar mendengar suara lalu ia pergi kearah suara tersebut, ternyata ada air memancar dekat bagian kaki bayi Ismail disisi ka’bah (sekarang Hijr Ismail). Desir gemercik pancaran air itu berbunyi “Zamzam”. Itulah sebabnya dinamai Air Zamzam. Dengan air itu Hajar meminumnya sehingga dapat menyusui bayinya yang tadinya ASI (Air Susunya) mengering karena lapar dan haus.
Dari sumber air zamzam itu lalu diadakan penggalian hingga kedalaman 30 meter dan dipasangi pompa sehingga dapat mengeluarkan air 40.000 liter/jam dan disalurkan ke bak penampungan dengan kapasitas 15 juta liter. Dari bak ini disalurkan ke berbagai tempat di area Masjidil Haram dan sekitarnya. Dulu ada tempat minum air zamzam di atas sumur, tapi sudah dibongkar dan dipindahkan guna memperluas lokasi thawaf. Di tempat minum ini ada 350 kran air. Keberadaan kran ini, para jamaah haji/umrah bisa langsung minum disitu, boleh dibawa ke dalam masjid atau dibawa ke hotel tempat jamaah haji/umrah menginap.
II. Keunikan Air Zamzam
Dalam berbagai penelitian menemukan bahwa air zamzam memiliki keunikan dalam alamiah dan kimiawinya. Ia adalah air berkarbonasi yang tajam dan kaya akan unsur-unsur kimia yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Setiap komposisi dari sekian banyak komposisi kimia masing-masing mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan vitalitas sel-sel tubuh manusia. Kandungan air zamzam juga sangat kaya dengan zat besi yang lazimnya hanya ada pada sayur mayur yang hijau. Kalau direbus lebih lambat mendidih di banding dengan air biasa.
Berikut pengujian yang dilakukan oleh Fakultas MIPA Unhas Makassar menyimpulkan bahwa air zamzam adalah sangat steril. Seandainya diambil dan disimpan pada alat yang bersih (steril), air zamzam dapat digunakan membersihkan luka pasca operasi. Hal ini diperkuat dengan kisah ketika Nabi Muhammad SAW akan di Isra’ Mi’rajkan. Beliau terlebih dahulu menjalani operasi Bedah Dada (Syaqqus Shadri). Usai operasi malaikat Jibril hanya membersihkannya dengan air zamzam.
Sekaitan dengan pengujian tersebut, penulis juga punya pengamatan terhadap air zamzam yang masih tersisa sampai sekarang yang dibawa oleh isteri (Dahlia) dari Mekah tahun 2005 (sudah 7 tahun). Air itu masih awet/utuh, tidak berubah warna dan rasa, tidak bau dan masih aman diminum. Tidak seperti air lokal, baru 1 – 2 minggu sudah berbau, berkuman bahkan sudah berulat dan tidak layak lagi dikonsumsi.
III. Khasiat Air Zamzam
Kalau Dr. Masaru Emoto dari Jepang menemukan adanya hubungan interaktif antara air dengan informasi dan ungkapan/doa yang diperdengarkan oleh seseorang sehingga air itu berkristal serta memberi efek energi untuk menyembuhkan penyakit, tapi air zamzam lebih dahsyat lagi karena tanpa ungkapan kata-kata pun ia dapat memberi efek/ pengaruh sesuai niat dalam hati seseorang ketika meminumnya. Sabda Rasulullah saw “Air Zamzam akan selalu bersama maksud orang yang meminumnya. Jika diminum dengan mengharapkan kesembuhan, maka Allah akan memberi kesembuhan, jika mengharap perlindungan, Allah akan memberi perlindungan, jika diminum untuk mengenyangkan, Allah akan memberi kenyang dan jika hanya diminum untuk menghilangkan dahaga, maka Allah akan menghilangkan rasa hausnya” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Menurut Khalid God, air zamzam mempunyai kandungan 30 unsur, banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan air zamzam, bahkan pasien yang secara medis tidak dapat disembuhkan, tapi berkat air zamzam penyakitnya sembuh dengan izin Allah Swt.
Sebuah kisah nyata dari seorang yang sudah 10 tahun mengalami gagal ginjal yang harus cuci darah 2 kali seminggu. Meski demikian ia tetap ingin menunaikan ibadah haji. Dokter langganannya menyarankan agar mengurungkan niatnya karena khawatir pelayanan kesehatan disana tidak maksimal sehingga bisa fatal. Namun laki-laki yang barusia 50 tahun itu nekad berangkat dengan penuh kepasrahan.
Sesampai di Mekah sebelum aktivitas ibadah, ia terlebih dahulu ke RS untuk cuci darah. Setelah itu baru fokus/khusu’ beribadah dan berdoa dengan mengambil posisi berhadapan langsung Ka’bah sambil sesekali meneguk air zamzam yang diambilnya dari kran-kran. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba ia merasa segar dan kuat sehingga tidak mau lagi cuci darah walau keluarga yang menyertainya tetap mendesaknya. Sepulang dari tanah suci ia menceritakan kepada dokternya tentang kondisi kesehatannya yang tidak perlu lagi cuci darah. Sang dokter sangat terheran-heran mendengar testimoni pasiennya itu.
Mengakhiri tulisan ini, penulis mengingatkan kepada calon jamaah haji atau umrah kiranya dapat memanfaatkan air zamzam secara maksimal, khususnya bagi yang mengidap penyakit selama ini. Mudah-mudahan keberangkatannya ke tanah suci selain mendapat haji mabrur juga gangguan kesehatannya dapat hilang dengan perantaraan air zamzam, Amien!
Palu, 10 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar