Masalah Perselingkuhan akhir-akhir ini semakin marak dibicarakan dan banyak disorot oleh media cetak dan elektronik. Fenomena tersebut bukan hanya ditemui di kota-kota besar tetapi juga di daerah-daerah, bahkan tidak sedikit terjadi di pedesaan. Pelakunya tidak didominasi oleh kaum Adam, namun tidak ketinggalan juga dari kaum Hawa.
Selingkuh/ Berselingkuh dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, bermakna Tidak Jujur, Tidak Mau Berterus Terang. Namun istilah Selingkuh sekarang ini lebih khusus ditujukan kepada seseorang yang sudah berkeluarga yang sering bermesra-mesraan selain pasangannya, yang kalau dikalangan muda mudi dinamai ‘ Pacaran ‘
Dikatakan berselingkuh apabila seorang suami tertarik dan menjalin hubungan asmara dengan se orang wanita; atau seorang isteri tergoda atas bujuk rayu dari seorang laki-laki. Tetapi dalam pengakuannya tidak mau berterus terang kepada pasangan resminya.
Kalau pasangannya mendengar informasi tentang kedekatannya dengan seseorang, ia berusaha menutup-nutupi dan beralasan itu tidak benar, hanya gosif. Keakraban itu hanya sebatas karena ada hubungan kerja di kantor, atau ada hubungan bisnis, atau kebetulan se profesi.
Seseorang berselingkuh atau pergi ketempat pelacuran disebabkan beberapa factor, antara lain ;
1.Tidak ada kepuasan /keharmonisan dalam keluarga
2.Sering hidup berpisah dengan pasangannya
3.Adanya godaan dari teman sekerja / seprofesi
4.Mencari variasi dalam hubungan seksual
5.Isteri sering menolak ajakan suami
Kelima faktor tersebut tidak musti terakumulasi semuanya. Boleh jadi hanya salah satu di antaranya, si Suami / si Isteri bisa berselingkuh; misalnya isteri sering menolak ajakan suami dengan alasan yang dibuat-buat, atau isteri tidak pernah merasa puas atas keberadaan suaminya.
Jika masalahnya seperti itu, berarti mereka berselingkuh bukan untuk dikawini {Berpoligami} tetapi karena dorongan nafsu birahi sehingga tinggal mencari waktu dan tempat untuk melakukan Hubungan Gelap {Hugel} karena niat sudah ada. Mereka berani melakukannya karena tidak dihantui rasa takut dan tidak ada resiko bila wanita itu hamil karena ada suami resminya. Padahal sanksi dan dosanya jauh lebih berat daripada Hugel yang dilakukan oleh muda mudi yang pacaran. Hubungan seks yang dilakukan semasih pacaran, sanksinya hanya di Dera {dipukul}100 kali, lalu dibebaskan. Sedangkan bagi orang berselingkuh hukumannya harus di Rajam, yaitu ditanam berdiri di tanah sebatas dada, lalu dilempar batu sampai mati serta dipersaksikan kepada khalayak ramai. Untunglah Hukum Islam ini belum diperlakukan di Indonesia.
Walaupun banyak faktor yang menyebabkan seseorang berselingkuh, namun pada kesempatan ini hanya difokuskan pada faktor “Isteri sering menolak ajakan Suami” Penulis himbau kepada isteri-isteri, baik yang masih subur maupun yang sudah Menopause diharap tidak keberatan melayani kebutuhan biologis suami agar tidak berpikir mencari variasi dan kehangatan {Hot} ditempat lain sebab laki-laki tidak mengenal Menopause.
Khusus kepada isteri-isteri yang sudah menopause {tidak haid lagi} secara alami pada umumnya mereka bersikap Frigiditas {dingin} terhadap rangsangan suami dan frekuensi seksnya menurun drastis, namun harus tetap bersedia melayani suami sesuai jadwal yang telah di sepakati, kecuali ada alasan yang dapat dimaklumi. Ingat Hadist Nabi, Isteri yang tidak memenuhi kebutuhan birahi suami pada malam itu, akan dikutuk oleh Malaikat sampai pagi
Kalau sama-sama mau berarti itu adalah kebutuhan; tetapi kalau hanya suami yang mau lalu dilayani itu adalah pengabdian kepada suami.
Agar pasangan suami isteri tidak terjerumus dalam perselingkuhan yang tercela itu, maka pasangan yang bersangkutan harus mampu menumbuhkan 2 {dua} perasaan cinta; yaitu Cinta Birahi dan Cinta Kasih. Cinta Birahi adalah daya tarik suami terhadap isterinya, begitu juga sebaliknya, isteri tertarik kepada suaminya Daya tarik ini bersumber dari Libido {dorongan seksual }. Tapi cinta birahi ini akan menurun seiring bertambahnya usia perkawinan, terutama ketika isteri memasuki masa Menopause. Sedangkan Cinta Kasih tidak akan pudar walaupun umur sudah menua, tubuh melemah, kulit keriput, gigi sudah ompong, pendengaran tidak normal lagi; Cinta Kasih dan Kasih Sayang tetap utuh menyatukan pasangan suami isteri hingga akhir hayat.
Perawatan kedua perasaan Cinta tersebut sekaligus mencegah kekhawatiran akan menghilangnya pasangan, atau takut pasangannya berpaling mencari Wanita Idaman Lain {WIL} atau Pria Idaman Lain {PIL} alias “Pasangan tidak akan Berselingkuh” Semoga ! (Palu, 15 Oktober 2007)
Selingkuh/ Berselingkuh dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, bermakna Tidak Jujur, Tidak Mau Berterus Terang. Namun istilah Selingkuh sekarang ini lebih khusus ditujukan kepada seseorang yang sudah berkeluarga yang sering bermesra-mesraan selain pasangannya, yang kalau dikalangan muda mudi dinamai ‘ Pacaran ‘
Dikatakan berselingkuh apabila seorang suami tertarik dan menjalin hubungan asmara dengan se orang wanita; atau seorang isteri tergoda atas bujuk rayu dari seorang laki-laki. Tetapi dalam pengakuannya tidak mau berterus terang kepada pasangan resminya.
Kalau pasangannya mendengar informasi tentang kedekatannya dengan seseorang, ia berusaha menutup-nutupi dan beralasan itu tidak benar, hanya gosif. Keakraban itu hanya sebatas karena ada hubungan kerja di kantor, atau ada hubungan bisnis, atau kebetulan se profesi.
Seseorang berselingkuh atau pergi ketempat pelacuran disebabkan beberapa factor, antara lain ;
1.Tidak ada kepuasan /keharmonisan dalam keluarga
2.Sering hidup berpisah dengan pasangannya
3.Adanya godaan dari teman sekerja / seprofesi
4.Mencari variasi dalam hubungan seksual
5.Isteri sering menolak ajakan suami
Kelima faktor tersebut tidak musti terakumulasi semuanya. Boleh jadi hanya salah satu di antaranya, si Suami / si Isteri bisa berselingkuh; misalnya isteri sering menolak ajakan suami dengan alasan yang dibuat-buat, atau isteri tidak pernah merasa puas atas keberadaan suaminya.
Jika masalahnya seperti itu, berarti mereka berselingkuh bukan untuk dikawini {Berpoligami} tetapi karena dorongan nafsu birahi sehingga tinggal mencari waktu dan tempat untuk melakukan Hubungan Gelap {Hugel} karena niat sudah ada. Mereka berani melakukannya karena tidak dihantui rasa takut dan tidak ada resiko bila wanita itu hamil karena ada suami resminya. Padahal sanksi dan dosanya jauh lebih berat daripada Hugel yang dilakukan oleh muda mudi yang pacaran. Hubungan seks yang dilakukan semasih pacaran, sanksinya hanya di Dera {dipukul}100 kali, lalu dibebaskan. Sedangkan bagi orang berselingkuh hukumannya harus di Rajam, yaitu ditanam berdiri di tanah sebatas dada, lalu dilempar batu sampai mati serta dipersaksikan kepada khalayak ramai. Untunglah Hukum Islam ini belum diperlakukan di Indonesia.
Walaupun banyak faktor yang menyebabkan seseorang berselingkuh, namun pada kesempatan ini hanya difokuskan pada faktor “Isteri sering menolak ajakan Suami” Penulis himbau kepada isteri-isteri, baik yang masih subur maupun yang sudah Menopause diharap tidak keberatan melayani kebutuhan biologis suami agar tidak berpikir mencari variasi dan kehangatan {Hot} ditempat lain sebab laki-laki tidak mengenal Menopause.
Khusus kepada isteri-isteri yang sudah menopause {tidak haid lagi} secara alami pada umumnya mereka bersikap Frigiditas {dingin} terhadap rangsangan suami dan frekuensi seksnya menurun drastis, namun harus tetap bersedia melayani suami sesuai jadwal yang telah di sepakati, kecuali ada alasan yang dapat dimaklumi. Ingat Hadist Nabi, Isteri yang tidak memenuhi kebutuhan birahi suami pada malam itu, akan dikutuk oleh Malaikat sampai pagi
Kalau sama-sama mau berarti itu adalah kebutuhan; tetapi kalau hanya suami yang mau lalu dilayani itu adalah pengabdian kepada suami.
Agar pasangan suami isteri tidak terjerumus dalam perselingkuhan yang tercela itu, maka pasangan yang bersangkutan harus mampu menumbuhkan 2 {dua} perasaan cinta; yaitu Cinta Birahi dan Cinta Kasih. Cinta Birahi adalah daya tarik suami terhadap isterinya, begitu juga sebaliknya, isteri tertarik kepada suaminya Daya tarik ini bersumber dari Libido {dorongan seksual }. Tapi cinta birahi ini akan menurun seiring bertambahnya usia perkawinan, terutama ketika isteri memasuki masa Menopause. Sedangkan Cinta Kasih tidak akan pudar walaupun umur sudah menua, tubuh melemah, kulit keriput, gigi sudah ompong, pendengaran tidak normal lagi; Cinta Kasih dan Kasih Sayang tetap utuh menyatukan pasangan suami isteri hingga akhir hayat.
Perawatan kedua perasaan Cinta tersebut sekaligus mencegah kekhawatiran akan menghilangnya pasangan, atau takut pasangannya berpaling mencari Wanita Idaman Lain {WIL} atau Pria Idaman Lain {PIL} alias “Pasangan tidak akan Berselingkuh” Semoga ! (Palu, 15 Oktober 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar